Pakaian dalam adalah salah satu dari sedikit kategori ritel yang mengalami perubahan signifikan seiring berjalannya waktu. Pandemi ini mempercepat tren pakaian nyaman yang sudah tersebar luas, dengan mengedepankan siluet cup lembut, bra olahraga, dan celana dalam santai. Pengecer juga perlu memikirkan keberlanjutan dan keberagaman, serta fleksibel terhadap harga agar tetap bisa bersaing di pasar yang dinamis ini.
Temukan ancaman pasar saat ini dan peluang untuk mendorong pertumbuhan ritel pakaian dalam.
Sorotan utama dalam industri pakaian dalam
Pakaian dalam menyumbang 4% dari seluruh pakaian wanita yang dijual secara online di Amerika Serikat dan Inggris jika digabungkan. Meskipun hal ini mungkin tampak tidak signifikan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa permintaan untuk ukuran dan pangsa pasar pakaian dalam global adalah sekitar $43 miliar pada tahun 2020 dan diperkirakan mencapai sekitar $84 miliar pada akhir tahun 2028.
Di antara pemain global terbesar dalam industri pakaian dalam adalah Jockey International Inc., Victoria's Secret, Zivame, Gap Inc., Hanesbrands Inc., Triumph International Ltd., Bare Necessities, dan Calvin Klein
Pasar pakaian dalam global berdasarkan jenisnya
●Bra
●celana dalam
●Pakaian pembentuk tubuh
●Lainnya (spesialisasi: pakaian santai, kehamilan, atletik, dll.)
Pasar pakaian dalam global berdasarkan saluran distribusi
●Toko khusus
●Toko multi-merek
●Online
Tren di eCommerce
Selama pandemi, terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan akan pakaian yang nyaman untuk bekerja dari rumah dan produk zero-feel (seamless) yang tersedia melalui eCommerce.
Ada juga perubahan dalam kebiasaan pembelian pelanggan. Karena pandemi ini, banyak wanita beralih ke belanja online untuk membeli pakaian dalam, di mana mereka bisa menemukan berbagai pilihan gaya. Keuntungan dari alternatif ini adalah mereka memiliki privasi lebih.
Selain itu, keinginan untuk merasa lebih nyaman dengan penampilan tubuh di pantai membuat pakaian renang berpinggang tinggi semakin populer.
Sedangkan untuk tren sosial, meningkatnya kebutuhan untuk menonjolkan ciri-ciri alami tubuh akan meningkatkan jejak pasar pakaian dalam global, dan para pelaku pasar harus bersikap inklusif mengenai tipe tubuh.
Perubahan gaya hidup konsumen yang dipadukan dengan peningkatan pendapatan disposabel kemungkinan besar akan mendorong segmen pakaian dalam mewah. Layanan pakaian dalam premium meliputi:
●Saran / layanan / pengemasan ahli
●Desain dan bahan berkualitas tinggi
●Citra merek yang kuat
● Basis klien yang ditargetkan
Pasar pakaian dalam: hal-hal yang perlu diingat
Banyak konsumen yang berusaha mengekspresikan kepribadiannya melalui pakaian, sehingga citra merek tidak hanya menyerupai identitas merek tetapi juga mendukung citra diri konsumen. Biasanya konsumen membeli di toko atau membeli dari merek yang mendukung citra dirinya.
Bagi wanita, penting bagi pasangannya untuk menyukai karya yang diberikan. Namun, memastikan kenyamanan dan rasa kebebasan adalah faktor terpenting.
Penelitian menunjukkan bahwa audiens yang lebih muda kurang loyal terhadap merek dan lebih impulsif serta berorientasi pada harga. Sebaliknya, pelanggan paruh baya menjadi loyal ketika menemukan merek yang mereka sukai. Artinya, pembeli muda dapat diubah menjadi pelanggan setia seiring bertambahnya usia. Pertanyaannya adalah, pada usia berapa rata-rata titik baliknya? Untuk merek-merek mewah, kelompok usia harus ditentukan dan dikerjakan secara lebih intensif untuk mengubah mereka menjadi pelanggan setia jangka panjang.
Ancaman
Pertumbuhan berkelanjutan pada segmen pakaian intim disebabkan oleh perempuan yang membeli lebih banyak bra dan pakaian dalam dibandingkan jumlah yang mereka perlukan berdasarkan umur produk. Namun jika pelanggan beralih ke gaya hidup minimalis, maka penjualannya akan sangat terpengaruh.
Selain itu, tren berikut perlu dipertimbangkan:
●Merek harus berhati-hati dengan citra tubuh yang ditampilkan dalam materi pemasaran, karena masyarakat menjadi lebih menuntut dan sensitif
Peluang
Wanita dengan bentuk tubuh lebih berlekuk dan wanita lanjut usia merupakan konsumen berharga yang patut mendapat perhatian khusus. Mereka sebagian besar loyal terhadap merek, sehingga perusahaan perlu menjadikan mereka konsumen yang berkomitmen dengan menyediakan program loyalitas, materi komunikasi pemasaran yang terperinci, dan kehadiran staf penjualan yang berpengalaman.
Kehadiran influencer juga harus diperhitungkan. Jika target audiens dipilih dengan bijak, postingan media sosial oleh seorang influencer dapat sangat mengesankan calon pelanggan, membantu mereka mengenal koleksi merek tertentu, dan mendorong mereka untuk mengunjungi toko.
Waktu posting: 03 Januari 2023