Dari korset ketat hingga tanpa kawat, dan juga versi sport

Dirancang untuk memberikan wanita bentuk jam pasir, korset memenjarakan mereka sebagai “budak” yang anggun hingga akhir abad ke-19, ketika pengejaran bentuk S dilakukan secara ekstrem.

Pada tahun 1914, sosialita New York Mary Phelps membuat bra modern pertama dari dua saputangan dan pita di sebuah pesta, yang populer di kalangan wanita pada saat itu.

Pada tahun 1930-an, ketika semakin banyak perempuan memasuki dunia kerja, cincin nilon dan baja secara bertahap ditambahkan ke pakaian dalam. Selain Tampilan Baru, master desain fesyen Dior juga mendesain celana ketat senada untuk menonjolkan lekuk tubuh wanita. Bintang seksi Marilyn Monroe membuat penampilan bra meruncing menjadi hal yang populer.

Pada tahun 1979, Lisa Linda dan tiga selebriti wanita lainnya menemukan pakaian dalam olahraga. Pada abad ke-21, pakaian dalam olahraga menjadi populer untuk menyesuaikan dengan estetika wanita dan tidak menonjolkan tubuh yang sempurna.

Pada tahun 2020-an, dengan bangkitnya ekonomi “dia” dan konsep kesenangan diri sendiri, permintaan wanita akan pakaian dalam telah bergeser dari pakaian dalam yang seksi, membentuk dan berkumpul menjadi nyaman dan sporty, dan tidak ada pakaian dalam berkawat dan tanpa ukuran yang populer.

Bra olahraga wanita terutama dibagi menjadi dua kategori tipe kompresi dan tipe bungkus. Bra kompresi meratakan payudara Anda dan meminimalkan goyangan, sementara balutannya memberikan dukungan individual untuk setiap cangkir. Bra olahraga kompresi atasan pendek. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memakai bra olahraga yang tepat dapat mengurangi aktivitas otot di tubuh bagian atas, yang berarti Anda dapat terus berlatih lebih lama sebelum lelah.

Mengapa celana dalam olahraga bisa membuat pemakainya merasa nyaman? Karena cukup tipis, tubuh bagian atas “seperti tidak ada apa-apa”, namun dapat menopang dada dengan sangat merata dan lembut, sangat aman dan nyaman. Meskipun pakaiannya sangat serasi, namun tetap halus dan tidak terlihat. Cocok dengan bentuk dada dan lekuk tubuh yang pas, seperti dibuat khusus, dan tidak akan ada bekas ban dan bekas pengikat yang memalukan. Ini bukan hanya pengalaman nyaman, tapi juga kenyamanan visual.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa wanita yang berlari dengan pakaian yang tidak pas dapat kehilangan panjang langkah hingga 4 cm, dan jarak tersebut akan semakin terlihat pada jarak yang lebih jauh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengenakan pakaian dalam olahraga yang tepat dapat menurunkan aktivitas otot tubuh bagian atas, yang berarti Anda dapat berlatih lebih lama sebelum merasa lelah. Jika Anda berlatih dengan dada yang sering bergetar, Anda akan membutuhkan lebih banyak energi, kata Wajifitt.


Waktu posting: 30 Januari 2023